RSS
Diberdayakan oleh Blogger.

WANITA KARIR


Oleh : Ira Safitri D.,ST., M.Si      Jum’at  25 Februari 2011




 Landasan penafsiran dalam Al-Quran mengenai wanita karir adalah Surat An-Nisa’ ayat 34 yang artinya:
“Laki-laki itu menjadi tulang dari yang lain dan karena mereka (laki-laki) memberi belanja dari hartanya (bagi perempuan)…”
Dan juga sesuai dengan sabda Rasulullah SAW ,”tidaklah seseorang diantara kalian memakan makanan yang disukai Allah SWT melebihi makanan yang dihasilkan dari kedua tangannya sendiri”. Maka dengan demikian tidak ada cela bagi seorang perempuan yang bekerja dalam rangka mencari nafkah karena Islam memperbolehkan wanita untuk bekerja jika memang benar-benar dibutuhkan dalam kondisi yang mendesak. Islam juga memberikan persyaratan dan pengecualian bagi pekerja wanita, sebagai upaya melindungi kehormatan dan kemuliannya serta menjaga kewanitaannya. Adapun islam membebaskan wanita dari berbagai pekerjaan berat dan sulit dikerjakan, yang bisa membahayakan tubuhnya dan bertentangn dengan kewanitaan. Sebaiknya pekerjaan yang digeluti wanita adalah yang dituntut agama, seperti bidang-bidang khusus untuk kepentingan wanita seperti dokter bersalin, perawat, pendidik dan sebagainya. Dan sebaiknya yang membantu wanita bersalin bukan dokter atau bidan laki-laki karena hukumnya justru haram dan hukumnya fardhu bagi wanita untuk membantu pada proses persalinan.
Bagi wanita muslimah, pekerjaan itu memiliki beberapa persyaratan yang jika tidak dipenuhi maka akan dihisap kelak dihari kiamat. Adapun persyaratan bagi wanita muslimah bekerja diantaranya adalah:
1.    Tidak boleh pekerjaan yang dilarang oleh Allah SWT.
2.    Harus mendapat izin dari wali atau suaminya.
3.    Menutup aurat.
4.    Memperhatikan pembauran antara laki-laki dan perempuan atau hijab yang jelas.
5.    Tidak boleh menggunakan parfum tanpa seizin wali atau suaminya.
6.    Tidak boleh lalai untuk melaksanakan hak-hak suami, anak dan rumah.
Contoh muslimah yang bisa kita jadikan tauladan adalah Khadijah Radhiyallahu Anha. Beliau adalah istri dari Rasulullah SAW yang sehari-harinya tidak berdiam diri saja di rumah namun beliau juga sangat aktif dalam dunia bisnis. Pekerjaan tersebut telah beliau tekuni sejak sebelum menikah hingga setelah menikah pun masih tetap dilakukan. Bahkan harta hasil jerih payah bisnis Khadijah ra itu amat banyak menunjang dakwah Rasulullah SAW dimasa awal. Dimasa itu, belum ada sumber-sumber dana penunjang dakwah yang bisa diandalkan, satu-satunya adalah dari kocek  seorang donator setia yaitu istrinya yang pembisnis kondang. Sosok lain yang bisa dijadikan panutan yaitu Aisyah Rhadiyallahu Anha. Sepeninggal Khadijah, Rasulullah beristrikan Aisyah Rhadiyallahu Anha seorang wanita yang cerdas, muda dan cantik yang kiprahnya di tengah masyarakat tidak diragukan lagi. Semasa Rasulullah masih hidup, beliau sering kali ikut keluar Madinah ikut berbagai operasi peperangan. Dan sepeninggal Rasulullah SAW, Aisyah adalah guru para sahabat yang mampu memberikan penjelasan dan keterangan tentang ajaran islam.
Dalam bekerja banyak tantangan yang dihadapi oleh wanita muslimah yakni tidak boleh lalai untuk melaksanakan hak-hak suami, anak dan rumah. Bisa mendidik dan mengurus anak, menyiapkan keperluan dan mengantarkan anak kesekolah, melayani suami, menyiapkan kebutuhan dan membantu suami, membersihkan rumah, mencuci, menyiapkan makanan serta mengatur uang belanja. Semua hal tersebut adalah tergantung pada manajemen waktu yang baik.
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

usi mengatakan...

lanjutin, keu ...

;)

Posting Komentar

Pengikut